Puding Pisang Kopi

Alhamdulillah, dapat rejeki setandan pisang raja dari orangtua. Kalau sudah panen, suka ingat anak, kata mereka. Bapak dan ibu memang punya kebun yang ditanami macam-macam. Ada pisang, mangga, jeruk nipis, dan yang lainnya. Sayang, si pisang ini tak tahan lama. Makanya harus segera dikonsumsi, dibagikan ke tetangga, atau dikreasikan menjadi makanan yang awet dan bisa disimpan di kulkas. 

Saya mulai browsing dan menemukan satu resep puding pisang kukus di blognya mbak Monica Rampo. Suka deh kalau resepnya tak banyak bahan. Kalau terlalu banyak bahan, bisa bocor kantongnya :p. Resep aslinya di sini, saya modifikasi menjadi setengah resep (karena baru coba-coba, belum berani bikin banyak) dan sesuai bahan yang ada. Ini resep puding pisang ala saya. 

Bahan:

• 3 buah pisang raja (besar)
• 100 gram tepung terigu (atau kurleb 3 sendok penuh) 
• 2 sendok gula pasir 
• Garam secukupnya 
• 2 butir telur 
• 1 bungkus kopi sachet (ini saya tambahin sendiri untuk mengurangi rasa sepet pisang) 
• 4 sendok makan minyak goreng
•  Air secukupnya 

 Cara membuat: 

1. Potong-potong pisang
2. Blender pisang, telur, gula pasir, minyak, dan air sampai lumat 
3. Masukkan adonan pisang ke dalam terigu 
4. Tambahkan kopi sachet dan garam, aduk. 
5. Tuang ke wadah yang sudah diolesi minyak
6.  Kukus 
7. Tes dengan lidi, kalau sudah tak menempel berarti sudah matang. 

Hasilnya....ennaak, manis, dan ada sedikit asam dari pisangnya. Enak dimakan hangat sebagai teman minum kopi. Dimakan dingin juga enak. Enak, enak, hihi..biarin narsis ah. Disyukuri apa yang ada di rumaaha, secara semua bahan mahal. Oh ya, lebih baik memakai cup aluminium saat mengukus adonan pisangnya. Soalnya punya saya sebagian lengket dan tak bisa dituang. Tapi alhamdulillah tak terbuang karena anak-anak suka. 

Selamat mencoba. 

Nemu nunga ini sepulang dari tukang sayur. Anak perempuan saya yang masih 3 tahun biasanya suka lihat bunga, kemarin malah nggak mau. Ya udah buat hiasan aja ^^