Hampir semua buah yang rasanya manis, anak-anak saya suka. Semangka, melon, salak, mangga, dan pisang. Ya, pisang! Buah ini hampir tiap hari tersaji di meja makan. Suami saya biasanya memakannya untuk sarapan dan cemilan. Anak-anak saya suapi pisang sebagai cemilan menyehatkan.
Menurut australianbananas.com.au, pisang mulai bisa dikonsumsi oleh anak usia 6-7 bulan. Karena pada usia itu, kemampuan mencerna anak sudah lebih baik. Pisang mengandung utrisi yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin dan mineral. Pisang mengandung vitamin C, folat, riboflavin, vitamin B6, serta potassium. Kandungan-kandungan itu membuat anak cepat kembali mendapat energi setelah seharian bermain.
Biasanya pisang yang kami konsumsi adalah pisang ambon dan pisang uli. Pisang ambon ini manis dan harum. Begitu juga pisang uli. Hanya saja, pisang uli ukurannya lebih kecil dan kulit buahnya lebih tipis. Di tukang sayur langganan, harga pisang uli lebih murah dari pisang ambon. Satu sisir yang berisi belasan pisang uli, harganya sekitar 5000 rupiah saja. Ini nih bentuknya pisang uli seperti gambar di bawah. Entah di daerah lain disebutnya pisang apa.
Sumber: http://www.daunafrika.com/index.php/home/128-agrobisnis/buah-dan-sayuran/p-buah-syuran/493-paprika-23 |
Sayangnya pisang uli ini cepat matang. Kalau tidak segera dikonsumsi akan membusuk, kulit buahnya menghitam. Pastinya, baunya tidak enak dan mengundang binatang. Saya harus memutar otak untuk memanfaatkan pisang uli yang matang banget ini. Pernah saya goreng dengan tepung, ternyata malah makin lembek pisangnya. Akhirnya saya browsing resep dari pisang, ketemulah dengan resep puding pisangnya mbak Monica Rampo. Saya modifikasi sesuai dengan bahan yang ada, dan jadilah puding pisang kopi. Lumayan enak sih, lembut, namun masih terasa kesat dari pisangnya.
Nah, hari Sabtu kemarin saya membuat puding pisang lagi dari pisang uli. Kalau dulu, saya buat dari pisang raja. Daripada membusuk dan jadi penghuni tempat sampah, mendingan diolah jadi makanan lain yang enak, pikir saya. Dengan menyesuaikan bahan yang ada, inilah puding pisang uli buatan saya.
Bahan-bahan:
- 6 buah pisang uli
- 6 sdm tepung terigu
- 1 1/2 cangkir susu
- 2 buah telur
- 3 sdm gula pasir
- Meises secukupnya
Cara membuat:
1. Blender pisang dan susu sampai halus
2. Masukkan adonan pisang ke adonan tepung terigu, aduk
3. Kocok telur dan gula, masukkan ke adonan pisang dan tepung lalu aduk.
4. Setelah adonan puding rata, masukkan ke cetakan. Bisa memakai cetakan aluminium foil atau cangkir yang dialasi kertas cake.
5. Jangan lupa taburi dengan meises. Saya buat dua versi, satu yang ditaburi meises dan satunya lagi yang meisesnya dicampur ke adonan.
6. Kukus kira-kira setengah jam atau sampai adonan tidak lengket saat ditusuk.
7. Puding pisang uli siap disajikan hangat. Kalau mau disajikan dingin juga nikmat.
Puding pisang uli tabur meises |
Yang ini meisesnya dicampur adonan |
Kenapa saya bilang puding, bukan cake. Karena secara visual kayak kue bantet, tidak mengembang. Namun rasanya lembut seperti puding umumnya. Kali ini rasa sepet pisangnya tidak terlalu kentara.
Alhamdulillah, anak-anak suka. Sebagian disisihkan untuk dibawa anak sulung saya sebagai bekal sekolah. Bahkan, suami pun mau makan puding pisang uli buatan saya. Aah..senangnya. Membuat cemilan sehat dan enak dengan bahan yang sederhana, ternyata bisa kok!
Untuk menutupi kekurangan, diberi susu kental manis :p |
Bergaya dulu dengan puding uli untuk bekal sekolah ^^ |
itu, kalau di tempat saya, namanya cau muli :D #cau=pisang
ReplyDeleteiya sama kalo gitu mba..uli atau muli juga di tempat saya
DeletePisang kayak gitu suami tanam dibelakang rumah, sampe sekarang ga tau apa namanya di daerahku...hehehe, kepo. Boleh juga dicoba nie, kalau panen lagi
ReplyDeleteasik banget sih mak punya kebun sendiri...
DeleteOo dkukus ya. Di Depok namanya pisang uli.
ReplyDeleteRspnya gampang ya. Boleh nih dcoba.
silahkan mak
DeleteOoo kirain aku puding beneran mak... hehee... kreatif juga :)
ReplyDeletehehe..berkreasi dengan bahan yang ada
DeleteWah, Nia blognya banyak juga ya, ini yang khusus masak2 yak... ini mirip resep Sarikaya, kalo di Garut :D
ReplyDeleteOh gitu ya blm pernah coba sarikaya yg Ela maksud..kalo srikaya yg biasa di isian.roti sih pernah.
DeleteSrikaya sama sarikaya beda mbak... Srikaya nama buah kalo sarikaya nama selai bahannya dari telur hehehe... salam kenal.
DeleteSaya suka benget olahan serna pisang :)
ReplyDeleteAnak2 pun familiar sama rasa pisang dalam makanan
sama mba, pisang itu buah yang praktis..makannya tinggal buka kulitnya ajaa :)
DeleteHmm.. Keliatan syedap! :D
ReplyDeletelumayan lah mba :)
Deletesaya baru tau kalau pisang uli ternayta bisa diolah juga :)
ReplyDeleteyaaa bisa-bisa kita aja mak..ga ada yg baku kan dalam memasak :D
DeleteBiasa suka dimakan aja nih mba...kalau dibakar kayaknya enak juga nih..hmmm penasaran...
ReplyDeleteiya mba setuju buat cemilan enak dan sehat bisa kok ya dengan bahan sederhana...
Wah, aku juga baru beli pisang uli setandan hahaha. Maruk amat ya :P
ReplyDeleteBiasanya digoreng sama tepung. Pengen coba variasi yang lain. Trims Mbak Kania, ijin nyoba resepnya di rumah. ^_^