“Kak, mau nggak kalau
bekalnya dibuat bento seperti ini?”
“Waa, mau banget
mi!”
“Kakak pengen
bentonya bentuk apa?”
“Mm apa ya..bola
thunderball ya!”
“Kalau Aisa
maunya bentuk love ya mi!”
Itulah kira—kira
percakapan saya dengan dua anak saya beberapa hari lalu saat saya
memperlihatkan foto—foto bekal makanan yang dihias ala bento. Mereka senang
melihatnya dan minta dibuatkan seperti dalam foto. Selama ini memang bekal
makanan mereka saya buat sekadarnya saja tanpa dihias. Saya pun lalu menantang diri sendiri untuk
membuat bento selama minimal tiga hari berturut—turut.
Hari pertama
Si sulung minta
dibuatkan bento berbentuk bola thunderball. Bentuknya seperti apa saya sendiri
tidak tahu. Saya pun googling untuk mengetahui rupa bola thunderball. Ada-ada
aja anak—anak, bola aja banyak macamnya. Ternyata bola thunderball itu terdapat
di kartun Pikachu.
Pagi hari
sebelum Subuh saya bangun untuk membuat nasi kuning, karena sebagian bola
thunderball berwarna kuning. Saya nggak pake bumbu lengkap nasi kuning. Saya Cuma
memblender kunyit, mencampurnya dengan air dan menyaringnya. Air kunyit saya
pakai untuk menanak nasi menggunakan magic jar, agar nasi berwarna kuning. Tak
lupa, nasi saya beri sedikit garam untuk perasa.
Setelah nasi
kuning matang, saya mulai membuat bola thunderball. Bagian atas berwarna kuning
dan bagian bawah berwarna putih. Garis—garis hitam dan bulatan hitam pada bola
nasi menggunakan rumput laut yang dipotong—potong. Untuk lauknya, saya rebus
sosis dan telur dadar yang diiris tipis—tipis sehingga bentuknya menyerupai
mie. Sayurannya juga yang praktis aja, yakni jagung rebus.
Untuk si bungsu,
bentonya berbentuk hati dengan dua mata dan bibir tersenyum. Lauknya sama,
sosis dan telur. Bentonya saya hias dengan selada supaya cantik. Untuk si
bungsu, bekal makanannay Cuma satu kotak karena waktu makannya hanya sekali.
Untuk snack si
sulung, saya membuatkan roti pandan berbentuk domba yang diisi dengan mentega
dan meises. Kebetulan ada cetakan roti berbentuk domba.
Walau tak
sempurna, bento hari pertama cukup membuat dua anak saya senang. Si sulung
melahap semua bekalnya termasuk sayur selada. Alhamdulillah, good job kids!
Hari kedua
Untuk snack si
sulung, saya memberi dia bekal kentang goreng dan buah jeruk. Kentang gorengnya
saya buat sendiri di rumah. Sehari sebelumnya, kentang sudah saya potong
memanjang dan rebus sebentar biar besok paginya tidak terlalu lama
menggorengnya. Esoknya, kentang dilumuri tepung terigu dan maizena yang sudah
diberi garam, lalu digoreng sampai matang. Kenapa diberi tepung bumbu? Supaya kentang
tidak terlalu lemas saat sampai waktu makan snack di sekolah.
Untuk lunch
kakak dan adik, saya menggoreng udang dan tumis tempe kacang panjang. Udang
saya lumuri tepung juga biar sedikit renyah. Mau pakai tepung bumbu yang sudah
jadi juga bisa. Tapi, saya Cuma sesekali aja pakai tepung bumbu karena biasanya
tepung bumbu instan mengandung pengawet dan MSG.
Untuk tumis tempe
dan kacang panjang, bumbu yang saya pakai hanya bawang, garam, gula, dan kecap.
Tempenya dipotong seperti korek dan digoreng terlebih dulu. Lebih enak kalau
pakai saus tiram juga, tapi lagi gak ada stok saus tiram nih, jadi Cuma pakai
kecap aja. Untuk sang adik, tumis tempenya minus kacang panjang nih karena dia
masih suka milih—milih sayur. Mm, gak apa deh, bertahap, toh tempe juga terbuat
dari sayur kacang kedelai yang kaya protein.
Oh ya, nasinya
saya hias bentuk Pikachu atas requestnya si sulung dan bentuk muka tersenyum untuk
si bungsu. Hehe, ga mirip Pikachu sih karena Pikachu kan warnanya kuning, Nah
ini, putih. Tapi..gak sempat bikin nasi kuning, dan khawatir bosan kalau nasi
kuning tiap pagi. Seperti biasa, hiasannya menggunakan rumput laut.
Alhamdulillah,
bento hari kedua pun ludes dilahap si sulung sampai seladanya juga dimakan. Kalau
tiap hari begini, saya semangat nih masaknya. Tapi si bungsu gak habis
makannya, tapi walau begitu saya bersyukur ia mau makan nasi sendiri di
sekolah.
Untuk snack si
sulung, saya memberi biscuit saja yang kebetulan ada di rumah. Untuk lunchnya,
saya buatkan omelet isi wortel, bakso dan keju. Bikin omelet itu kan praktis
kalau masak pagi--pagi, tinggal isinya aja dikreasikan. Kan katan Chef Gordon
Ramsay, masak itu gak harus ribet. Masak itu seharusnya cepat, mudah, dan
lezat, kata salah satu juri masterchef USA itu. Ok noted chef, tambahin ya
chef, sehat juga!
Untuk lunch si
sulung, saya tambahin potongan tomat segar. Alhamdulillah, bento hari ketiga
juga lumayan sukses. Anak-anak suka omeletnya karena ada rasa bakso dan keju
yang umumnya disukai anak-anak. Saya sisipin wortel yang dipotong kecil—kecil untuk
asupan vitamin A mereka. Yang kurang adalah, karena seladanya sudah mulai gak
segar, si sulung yang biasanya menghabiskan selada dari bentonya, sekarang
menyisakan dua lembar selada dalam kotak makannya. Memang, saya belinya
sekalian buat stok bebrapa hari sehingga di hari berikutnya selada mulai
berkurang kesegarannya.
Catatan dari
Tantangan Tiga Hari Membuat Bento
Pengalaman
menantang diri sendiri membuat bento selama tiga hari, membuat saya berfikir
untuk memperhatikan beberapa hal jika ingin membuat bento lagi untuk anak.
- Sebaiknya
bangun awal sekali agar lebih leluasa membuat bento.
- Siapkan
bahan—bahan membuat bento sehari sebelumnya, misalnya saat saya akan
menggoreng kentang, kentang sudah dipotong dan direbus sehari sebelumnya.
- Sebaiknya
mempunyai cetakan bento untuk memudahkan membuat bento yang kita inginkan.
- Sebaiknya
bento beraneka warna agar terlihat menarik. Misalnya warna kuning bisa didapat
dari nasi kuning yang menggunakan kunyit, warna merah dari tomat, warna
hijau dari sayuran, dan sebagainya.
Asyik sih
sebenarnya membuat bento, walau sedikit repot. Senyum yang merekah dari wajah
anak saat melihat kotak bekal makannya, bisa membuat hati senang. Juga, bisa
mendekatkan ibu dan anak saat anak ikut serta menentukan dan membantu membuat
bento. Walau lebih banyak bantuin nyicipi rumput lautnya, hehe.
Oh ya, bento di
hari kedua dan ketiga memakai kotak makan dari Philips. Kotak makan ini bisa
didapatkan kalau kita membeli blender Philips bertanda khusus. Satu set terdiri
dari beberapa kotak dengan berbagai ukuran. Jadi, bisa kembaran si sulung dan
si bungsu menggunakan lunch box dari Philips. Atau bisa juga dipakai untuk
bekal makanan sekeluarga. Kalau sudah kosong, kotak yang kecil bisa dimasukkan
ke kotak yang lebih besar sehingga menghemat tempat. Cocok banget buat tempat
bekal piknik weekend besok!
lucu bangeeet...
ReplyDeleteEmang ya, mba buat anak-anak tuh emaknya harus kreatif. Terutama soal makannya.
lunch box nya keren...
iya betul, emaknya harus kreatif pisan
DeleteJudulnya typo mbak. Anak2 memang tergantung suasana bgt kalau makan. Bento gini bikin mrk happym 😊
ReplyDeleteoh ya makasih mba, udah dibetulin
DeleteHehehe, betul harus bangun pagi sekali. Apalagi kalau bento kan hrs dikreasikan gak asal naruh aja.
ReplyDeleteperjuangan banget bangun paginya
Deletesaya juga lagi belajar bikin bento mbak krn tengah tahun anak udh masuk sekolah. harus bangun pagi ya demi anak heheheh
ReplyDeleteWah udah mau srkolah anaknya ha mba, selamatt
DeleteKreatif sekali dirimu mba, pasti anak -anak suka menikmati makanan yang di hias seperti itu.
ReplyDeleteMereka suka bgt! Mau lagi ah sesekali..
DeleteLucuuu amat mba, next aku pengen beli cetakan bento ah biar anakku semakin bnyak makannya :)karena bentuknya yang unik hehehe
ReplyDeleteSaya jg mau mba, nyicil gitu..
DeleteJuaaraaa bingitss mbak kaniaa. Lucu" mbaak bekal bentonyaa. Jd pingin incip hehehe. .
ReplyDeleteBelum juara lah mba..msh kurang rapi
Deletewah lucu sekali, ibu teladan deh, aku sih mana bisa kayak beginian , urusan di adpur itu kalau aku bikin ribet
ReplyDeleteIni lg semangt aja, setelah 3 hari kalah juga soalnya kehalang weekend
DeleteAnakku udah gede-gede. Tapi dibikinin bento lucu juga ya. Siapa tau mereka mau makan. Coba ah besok-besok.Semoga tidak males.Hihi..
ReplyDeleteAmin semoga semangat hehe
DeleteWalaupun repot memang asyik ya mba ngebento itu..senang rasanya kalau anak suka
ReplyDeleteBetull..wadu dikunjungi suhu..maksh mba
DeleteBikin bento harus telaten ya mba. Aku nggak telaten walau pengen banget bisa buat :)
ReplyDeleteSama sebetulnya kurang telatrn juga tp ini lagi srmangat aja
DeleteEmaknya kreatif banget ya,,dulu sering bikin bento tapi sekarang karena sibuk ini itu jadi asal plek aja untuk bekal anak-anak hehe.
ReplyDeleteSaya jg biasanya asal plek aja ><
Deleteih asik banget jika punya istri kreatif buat bekal. tidak anak - anak saya jika jadi suami akan bawa bekal supaya tidak jajan lagi diluar
ReplyDelete